SUMENEP, KATAMADURA.COM - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Hingga saat ini, debit air masih mengalami peningkatan, meskipun sebagian mulai menunjukkan tanda-tanda surut.
Pantauan di Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, pada Rabu (22/1/2025) malam, menunjukkan sejumlah warga memilih bertahan di rumah mereka yang masih tergenang air hingga ketinggian 30 sentimeter.
Salah seorang warga, Moh. Rifqi Riyansyah (22), mengatakan mayoritas warga tetap tinggal di rumah untuk bersiap melakukan pembersihan setelah air surut.
"Kalau sampai kering, kotorannya akan sulit dibersihkan," ujar Rifqi.
Saat ini, ketinggian air telah berkurang hingga 15 sentimeter. Namun, warga tetap waspada mengingat hujan deras kembali turun pada sore hari, yang berpotensi menyebabkan kenaikan debit air.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Achmad Laily Maulidi, mengungkapkan bahwa pada malam hari tidak ada personel yang disiagakan di lokasi terdampak banjir.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan jumlah personel yang telah dikerahkan sejak siang hari untuk melakukan berbagai upaya mitigasi.
"Personel kami terbatas, sejak tadi siang mereka telah turun ke lapangan untuk melakukan assessment dan membantu mengatur arus lalu lintas di jalur nasional yang menghubungkan Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Pamekasan," jelasnya.
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Sumenep merilis data sementara terkait dampak banjir yang disebabkan oleh luapan sungai di Desa Patean, Kecamatan Batuan, serta Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi.
Dalam rilis tersebut, tercatat sebanyak 26 rumah warga dan 42 hektar lahan pertanian terendam banjir.
BPBD terus melakukan pemantauan situasi dan mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan apabila curah hujan tinggi masih berlanjut.