BANGKALAN – Empat proyek inovatif diluncurkan oleh peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II Angkatan XXVI BPSDM Jawa Timur Tahun 2024. Keempat proyek tersebut merupakan hasil dari tugas kepemimpinan para pejabat yang dikembangkan menjadi inovasi nyata untuk memajukan pelayanan publik di Kabupaten Bangkalan.
Inovasi pertama datang dari Direktur RSUD Syamrabu, dr Farhat Suryaningrat, dengan program “Si Sayang Ibu”, yang berfokus pada efisiensi dalam membangun rumah sakit tersebut. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya bagi ibu dan anak.
Inovasi kedua disampaikan oleh Asisten III, dr Nunuk Kristiani, melalui program “Bang Dul Balikda” (Tim Bangkalan Peduli Barang Milik Daerah), yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengamanan aset daerah. Inovasi ini didukung oleh Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2024 tentang Pengamanan Barang Milik Daerah, yang diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan aset di Kabupaten Bangkalan.
Selanjutnya, Kepala Dinas PUPR, Rizal Mardiansyah yang memperkenalkan inovasi “Si Bang Manja” (Sistem Informasi Bangkalan Mantap Jalannya).
Aplikasi ini berfungsi sebagai sistem informasi untuk mendata dan memantau kondisi jalan di Kabupaten Bangkalan, mulai dari ruas jalan, panjang jalan, hingga tingkat kerusakan, baik kerusakan parah, sedang, maupun ringan.
Inovasi keempat diluncurkan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Moh Yakub, melalui platform “DIDAKTIS” (Digitalisasi Pendidikan yang Praktis dan Dinamis). Platform ini dirancang untuk mempercepat digitalisasi pendidikan di wilayah Bangkalan, dengan menawarkan fitur-fitur seperti Gelar Karya, Konten Video Digital, Sumber Belajar, Berbagi Praktik Baik, dan Assessment Pembelajaran Digital.
DIDAKTIS diharapkan mampu mendorong inovasi pendidikan berbasis teknologi di Kabupaten Bangkalan.
Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan, Arief M. Edie, mengapresiasi keempat inovasi tersebut dan menyatakan bahwa proyek-proyek ini awalnya merupakan tugas dari Diklat Kepemimpinan yang kemudian dikembangkan menjadi inovasi untuk kepentingan masyarakat.
“Ini awalnya tugas mereka yang mengikuti Diklat kepemimpinan, tetapi saya bilang, kembangkan menjadi inovasi,” ujar Arief.
Pria kelahiran Magelang itu berharap, Keempat proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan publik dan mendorong perubahan positif di Kabupaten Bangkalan.