UTM dan KBRI Kuala Lumpur Jalin Kerjasama Program KKN Internasional di Sanggar Bimbingan Malaysia

Dokumentasi Humas UTM. Rektor UTM Prof Dr Safi' bersama Dubes RI Datuk Hermono (Tengah) dan Wakil Rektor 1 Prof. Dr. Ahmad Amzeri

BangkalanUniversitas Trunojoyo Madura (UTM) resmi menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia, untuk pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional Mengajar dan Pengabdian kepada Masyarakat di berbagai Sanggar Bimbingan (SB) yang tersebar di Semenanjung Malaysia.

Penandatanganan dilakukan oleh Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Prof. Dr. Safi., S.H., M.H., bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Datuk Hermono, bertempat di Kantor KBRI Kuala Lumpur.

Kegiatan ini turut disaksikan oleh pimpinan perguruan tinggi dan jajaran pejabat dari kedua institusi.

“Kerjasama ini menjadi langkah strategis UTM dalam memperluas jangkauan pengabdian masyarakat ke tingkat internasional, sekaligus memperkuat diplomasi pendidikan Indonesia di luar negeri,” ujar Rektor Prof. Safi Senin (13/10).

Sementara itu, Duta Besar Hermono dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada UTM atas komitmennya dalam mendukung pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia.

Ia menjelaskan bahwa selama ini banyak anak-anak imigran di Semenanjung Malaysia belum memiliki akses pendidikan memadai karena keterbatasan guru dan fasilitas belajar.

“Pemerintah Indonesia bisa mengirim bahan ajar, tapi siapa yang mengajar? Anak-anak kita tersebar di berbagai daerah dan selama ini mereka tidak punya guru. Karena itu, kita tidak bisa menunggu semua siap. Kita mulai dulu, gotong royong. Dan para mahasiswa yang datang lewat program KKN inilah tulang punggung pendidikan mereka,” tutur Dubes Hermono.

Beliau juga menegaskan bahwa dalam tiga tahun terakhir, kehadiran mahasiswa KKN dari berbagai universitas telah menjadi solusi nyata atas keterbatasan tenaga pengajar di lapangan.

Hingga kini, KBRI Kuala Lumpur telah menjalin kerjasama dengan lebih dari 100 universitas di Indonesia, dan masih akan bertambah lebih dari 50 universitas lain yang berkomitmen mendukung akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran.

“Kami berterima kasih kepada lebih dari 150 universitas yang telah membantu, mengawal, dan mendampingi anak-anak pekerja migran. Bahkan beberapa kampus juga berkomitmen memberikan beasiswa bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan. Semoga ini menjadi amal jariyah bagi kita semua,” ujarnya.

Berita lainnya !

Bagikan:

Tinggalkan komentar