Bojonegoro – Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait Pilkada Bojonegoro 2024 yang dilakukan pada awal Oktober 2024. Survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan melibatkan 1600 responden dari 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
Pengumpulan data dilakukan pada 4 – 10 Oktober 2024 melalui wawancara tatap muka dengan margin of error +/- 2.5% dan tingkat kepercayaan 95%.Survei ini bertujuan untuk mengukur elektabilitas calon bupati dan wakil bupati Bojonegoro yang akan bertarung pada Pilkada 27 November 2024 mendatang. Berdasarkan hasil survei, Setyo Wahono dan Nurul Azizah menempati posisi teratas dalam berbagai simulasi.
Setyo Wahono dan Nurul Azizah Unggul Signifikan
Dalam simulasi tunggal calon bupati, Setyo Wahono mendominasi dengan elektabilitas 70.3%, jauh mengungguli Teguh Haryono yang memperoleh 12.3%. Sementara itu, dalam simulasi tunggal calon wakil bupati, Nurul Azizah juga memimpin dengan 65.1%, disusul Farida Hidayati yang mendapatkan 16.3%.
Hasil lebih mencolok terlihat pada simulasi head to head pasangan calon bupati-wakil bupati. Pasangan Setyo Wahono – Nurul Azizah memperoleh elektabilitas 78.6%, meninggalkan jauh pasangan Teguh Haryono – Farida Hidayati yang hanya memperoleh 12.2%.
Faktor Penentu Pilihan Publik
Publik Bojonegoro, berdasarkan survei, menjadikan kedekatan dengan rakyat sebagai alasan utama dalam menentukan pilihan. Sebanyak 23.6% responden menyatakan faktor ini sebagai pertimbangan utama.
Alasan lain yang signifikan termasuk pengalaman di pemerintahan (20.5%) dan jujur/bersih dari korupsi (10.0%).
Sebaran Pemilih Berdasarkan Usia dan Ormas
Setyo Wahono dan Nurul Azizah juga unggul dalam berbagai kelompok usia, mulai dari Generasi Z hingga Baby Boomers.
Pasangan ini bahkan mendominasi di kalangan pemilih yang dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU), di mana 79.5% memilih mereka dibandingkan 11.5% yang mendukung Teguh Haryono – Farida Hidayati.
Dukungan Partai Politik dan Pilkada Sebelumnya
Pasangan Setyo Wahono – Nurul Azizah juga mendapat dukungan mayoritas dari pemilih partai politik, termasuk dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gerindra, dan Golkar.
Selain itu, pemilih dalam Pilkada 2018 cenderung mengalihkan dukungan mereka kepada pasangan ini, menunjukkan tren positif untuk Setyo Wahono – Nurul Azizah.