Bangkalan – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menjadi tuan rumah kegiatan Halal Bihalal dan Rapat Kerja Paguyuban Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Jawa Timur Tahun 2025.
Acara rutin tiga bulanan ini mengangkat tema Transformasi Pendidikan Tinggi di Era Efisiensi Anggaran: Arah Kebijakan Menuju Kampus Berdampak dan Berkelanjutan.
Rektor UTM, Prof. Dr. Safi’, menjelaskan bahwa tema ini dipilih berdasarkan isu aktual yang tengah menjadi perhatian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yaitu pergeseran paradigma dari Kampus Merdeka menuju Kampus Berdampak dan Berkelanjutan.
“Sekarang kita dituntut untuk tidak hanya melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, tetapi bagaimana pelaksanaan Tridharma itu memberi dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar Prof. Safi’.
Menurutnya, kampus tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan visi tersebut. Diperlukan sinergi dengan pemerintah daerah dan industri.
Hal ini terlihat dari kehadiran Wakil Gubernur Jawa Timur serta Wakil Bupati Bangkalan dalam acara tersebut, sebagai bentuk dukungan dan kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah.
“Kita ingin kampus bisa menjadi katalis untuk meningkatkan kecerdasan, pendidikan, hingga taraf kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Menanggapi kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah, Prof. Safi’ menekankan pentingnya penyusunan skala prioritas berdasarkan dampak.
“Dengan anggaran terbatas, kita dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Kegiatan yang dijalankan harus dipastikan memiliki dampak langsung kepada masyarakat,” jelasnya.
Universitas Trunojoyo Madura sendiri telah menyiapkan langkah strategis agar efisiensi anggaran tidak menghambat inovasi dan kreativitas sivitas akademika, terutama dalam bidang riset dan pengabdian kepada masyarakat.