Bangkalan – Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (Bassra) bersilaturahmi dengan Pemerintah Kabupaten Bangkalan sebagai bagian dari tradisi yang rutin dilakukan setiap kali terjadi pergantian bupati.
Acara ini dihadiri oleh para ulama dari berbagai daerah di Madura, seperti Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Juru Bicara Bassra, KH. Muhdar Abdullah, menjelaskan bahwa silaturahmi ini tidak hanya bertujuan mempererat hubungan, tetapi juga menjadi forum untuk menyampaikan berbagai masukan strategis terkait pembangunan daerah dan kehidupan masyarakat.
“Dalam silaturahmi ini, kita banyak memberikan masukan, kemudian membahas kerja sama ke depan. Karena hakikatnya, orang Madura kalau ada apa-apa, selain ke pejabat, juga tidak meninggalkan para kiai,” ujar KH. Muhdar.
Ia menambahkan, sejumlah isu penting menjadi fokus dalam pertemuan tersebut, di antaranya masalah ekonomi, pengembangan wisata religi, penanggulangan kemaksiatan, serta perlindungan terhadap masyarakat kecil seperti pedagang kaki lima (PKL).
Bassra meminta agar kebijakan pemerintah dalam penataan kota tidak sampai mematikan mata pencaharian para pedagang kecil.
“Kalau Pemda ingin mempercantik kota dan memindahkan para pedagang kaki lima, maka harus dipindahkan ke tempat yang tidak mematikan usaha mereka,” tegasnya.
Sementara itu Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, menyambut baik kedatangan para ulama dari Bassra. Ia mengucapkan terima kasih atas kepedulian para ulama terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Bangkalan.
“Kami sangat terbuka terhadap masukan dari para ulama. Kehadiran Bassra menjadi penguat bagi kami untuk terus bekerja demi kepentingan rakyat,” ujar Bupati Lukman.
Lukman Hakim menegaskan, jika Pertemuan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara ulama dan pemerintah daerah dalam menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat melalui pendekatan dialogis dan kekeluargaan.