Bangkalan – Menjelang Pemungutan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan pada 27 November 2024, Pasangan calon Mathur Husyairi dan Jayus Salam terus mematangkan langkah-langkah strategis demi memastikan kelancaran dan keamanan proses Demokrasi.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah penempatan saksi berlapis di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Kami menyiapkan dua saksi untuk setiap TPS, yang bertugas secara bergantian, baik di dalam daftar pemilih tetap (DPT) maupun di luar TPS,” ujar Mathur Husyairi usai menggelar Deklarasi Damai di Gor Sultan Abdul Kadirun Jum’at (22/11).
Langkah ini diambil untuk memastikan pengawasan berjalan maksimal, Mathur juga melibatkan tokoh masyarakat lokal sebagai bagian dari tim tanggap darurat.
Setiap kecamatan akan memiliki 3 hingga 5 orang tokoh yang siaga dan dapat dihubungi sewaktu-waktu jika terjadi intimidasi atau pelanggaran.
“Ketika ada potensi masalah, para tokoh ini akan langsung turun ke lapangan untuk membantu,” tambah Mathur.
Mathur Husyairi juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta bantuan keamanan tambahan dari Polda Jawa Timur, terutama untuk wilayah-wilayah rawan seperti Kecamatan Kokop Geger dan Kecamatan Sepuluh.
“Kami berkoordinasi dengan aparat keamanan agar situasi tetap kondusif,” tegasnya.
Paslon yang lebih dikenal dengan sebutan Pasangan Maju itu menambahkan, Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat serta Saksi yang bertugas di proses pemungutan suara tanpa gangguan.
“Ini komitmen kami (bersama Jayus Salam) untuk menjaga demokrasi di Bangkalan tetap transparan dan bebas dari intimidasi.