Koin Tiktok vs Dana Desa
Hal ini menimbulkan beragam komentar kritis yang mempertanyakan alokasi dana desa yang seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
Menurut Ihyak Ulumiddin, warga setempat yang menginisiasi proyek ini, pembangunan tersebut bermula dari hasil rembukan tokoh masyarakat. Karena kebutuhan akan jalan yang memadai, masyarakat pun bersepakat untuk gotong royong.
Ihyak menyebut, ia sengaja merekam proses gotong royong itu dan mengunggahnya ke akun TikTok pribadinya. Tak disangka, unggahan dan sesi siaran langsung (live) tersebut menarik perhatian pengguna TikTok lainnya, yang akhirnya tergerak untuk ikut berdonasi.
Kasus ini mendapat sorotan luas di media sosial, karena dianggap menyiratkan kekecewaan warga terhadap perangkat desa yang dinilai abai terhadap kebutuhan pembangunan.
Baca terus konten-konten artikel, berita dan opini menarik lainnya hanya di katamadura.com