Ekonomi – Masyarakat Madura tidak sepenuhnya bergantung pada sektor pertanian meskipun lahan pertaniannya luas.
Sejak zaman kolonial Hindia Belanda, mereka telah mengeksplorasi berbagai bidang untuk memenuhi kebutuhan hidup, termasuk kewirausahaan.
Banyak pengusaha Madura yang beroperasi di sektor perdagangan, namun produk pertanian bukanlah fokus utama mereka karena kondisi lahan yang tidak subur.
Di samping itu, masyarakat Madura memiliki semangat kewirausahaan yang kuat, meskipun belum ada kelas menengah yang signifikan.
Di banyak desa, petani sering kali juga menjalankan usaha lain, seperti pemilik warung dan pedagang keliling.
Masyarakat pesisir Madura, terutama, aktif dalam perdagangan, meskipun berskala lokal dan seringkali menghadapi persaingan dari pengusaha Tionghoa dan Asia lainnya.
Transportasi juga memainkan peran penting dalam ekonomi Madura, dengan jalur kereta api yang dibangun oleh pemerintah kolonial antara 1897 dan 1901 untuk mendukung perdagangan.
Sementara itu, perikanan menjadi sumber mata pencaharian utama lainnya, dengan banyak pelabuhan yang dikelola oleh pribumi.
Pemerintah kolonial juga mengembangkan industri perikanan, termasuk produksi garam, yang melibatkan banyak pekerja pribumi.
Selain perikanan, peternakan juga menjadi aspek penting dalam ekonomi Madura. Sapi tidak hanya digunakan untuk pertanian, tetapi juga sebagai modal dan alat pembayaran.
2 pemikiran pada “Kilasan Sosial-Ekonomi Masyarakat Madura Abad 19 dan 20”