Perkuat Regulasi Perlindungan, Menteri PPPA Dorong Bangkalan Tuntaskan Kasus Kekerasan Mahasiswi

Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi saat berdialog dengan PJ Bupati Bangkalan di Serambi pendopo kabupaten Bangkalan

Bangkalan - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bangkalan pada Jumat (6/12), menyoroti pentingnya penguatan regulasi untuk melindungi perempuan dari kekerasan.

Kunjungan ini dilakukan menyusul tragedi pembunuhan mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM), EJ (20), yang menyita perhatian nasional.

Di Pendopo Agung Bangkalan, Menteri PPPA disambut oleh Penjabat Bupati Bangkalan Dr. Arief M. Edie, M.Si, Kapolres Bangkalan, Rektor UTM, dan sejumlah pejabat daerah.

Dalam pernyataannya, ia menekankan bahwa kasus ini bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga menjadi momentum memperkuat sistem perlindungan perempuan dan anak di Indonesia.

“Kasus ini menjadi peringatan penting bagi kita semua untuk meningkatkan upaya pencegahan kekerasan dalam hubungan personal. Pemerintah pusat mendukung langkah-langkah pemerintah daerah untuk mempercepat pengesahan peraturan yang menjamin perlindungan perempuan dan anak,” ujar Menteri Arifatul.

Menteri PPPA menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat dalam mengawal kasus ini serta mencegah tragedi serupa terjadi lagi.

“Kami ingin memastikan keadilan untuk korban sekaligus memperkuat komitmen kita terhadap perlindungan perempuan dan anak,” pungkasnya.

Sementara itu, Arief M. Edie, Pj. Bupati Bangkalan, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bangkalan tengah menyelesaikan rancangan peraturan daerah tentang pengarusutamaan gender dan kabupaten layak anak.

“Kami berharap perda ini segera disahkan sehingga bisa menjadi dasar hukum yang kuat untuk mencegah kasus serupa di masa depan,” katanya.

Baca Juga !  Jelang Debat Kandidat Cabup dan Cawabup Pilkada Sampang 2024

Kapolres Bangkalan juga memastikan pengawalan ketat dalam proses hukum terhadap pelaku. Sementara itu, Rektor UTM mengimbau kampus untuk terus memprioritaskan keamanan mahasiswa, khususnya perempuan, baik di dalam maupun luar lingkungan kampus.

Baca terus konten-konten artikel, berita dan opini menarik lainnya hanya di katamadura.com

Berita lainnya !

Bagikan:

Tinggalkan komentar