Bangkalan – Penyuluh Agama Islam Kecamatan Socah, Ach. Saifus Syarif Fadlli, bersama dengan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), melaksanakan kegiatan kampanye pencegahan pernikahan dini bagi remaja dan ibu-ibu muda di Dusun Kaseman, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.
Dalam kegiatan ini, Syarif menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mendorong pernikahan dini antara lain adalah kemiskinan, tekanan sosial, kurangnya pendidikan, pergaulan bebas, dan kehamilan di luar nikah.
“Banyak upaya pencegahan pernikahan dini, salah satunya adalah hal yang kami lakukan sekarang, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat,” lanjutnya.
Menurut Syarif, pernikahan dini merupakan pelanggaran hak anak karena anak-anak yang menikah di usia dini belum matang secara fisik, emosional, dan psikologis untuk menjalani kehidupan rumah tangga.
Syarif menjelaskan, Berdasarkan pandangan WHO, pernikahan dini berisiko besar terhadap perkembangan dan masa depan anak.
Dalam kesempatan tersebut, Syarif juga menekankan pentingnya upaya pencegahan melalui peningkatan kesadaran masyarakat serta dukungan dari orang tua.
Ia optimis bahwa dengan adanya kampanye dan program edukasi yang konsisten, serta regulasi pemerintah yang lebih ketat terkait usia pernikahan, angka pernikahan dini di Indonesia dapat ditekan.
“apabila kampanye dan program-program edukasi ini berjalan dengan baik, ditambah dengan regulasi atau kebijakan pemerintah yang melarang pernikahan dibawah usia tertentu guna melindungi hak anak, maka pernikahan dini di Indonesia bisa semakin ditekan,” tuturnya Syarif.
Dalam acara ini, Penyuluh Agama Kabupaten Bangkalan juga memberikan edukasi pencegahan pernikahan usia dini dengan harapan bisa meminimalisir atau bahkan bisa meniadakan praktek pernikahan usia dini di kecamatan Socah.
Baca terus konten-konten artikel, berita dan opini menarik lainnya hanya di katamadura.com
3 pemikiran pada “Penyuluh Agama di Bangkalan, Kampanyekan Pencegahan Pernikahan Dini”