Jawa Timur – Debat perdana Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur 2024 digelar pada Jum’at, 18 Oktober 2024 di gedung Graha Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Cagub nomor satu, Luluk Nur Hamidah, menyebutkan bahwa masyarakat Madura hingga saat ini masih merasa dimarjinalkan dari Provinsi Jawa Timur.
Pada debat Pilgub Jawa Timur (Jatim) tersebut, ada banyak sekali sub-tema yang dibahas, salah satunya adalah kesenjangan kesejahteraan di Madura. Luluk diberi kesempatan bertanya untuk kemudian dijawab oleh Cagub lain di depan publik secara langsung.
Dalam kesempatan ini, tampaknya Luluk sebagai Cagub penantang tampil cukup agresif untuk mempertanyakan kinerja mantan Gubernur Jatim periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansah, selama menjabat sebagai Gubernur Jatim.
Luluk, yang juga sebagai mantan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), mengaku telah menerima banyak laporan dari masyarakat Madura bahwa mereka mempertanyakan kesejahteraan yang masih kurang diperhatikan oleh Pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
“Saya sudah sering mengunjungi masyarakat Madura dan berkali-kali mereka mempertanyakan apakah mereka masih menjadi bagian dari Jawa Timur atau tidak? Karena mereka merasa termarjinalkan”, Kata Luluk.
“Apa langkah-langkah Ibu (Khofifah) untuk meningkatkan status sosial, kesejahteraan dan ekonomi masyarakat Madura?”, Tanya Luluk pada Mantan Gubernur Jatim, Khofifah.
Kesenjangan sosial masyarakat Madura memang bukanlah masalah baru, tetapi langkah-langkah Pemprov Jatim dari setiap periode hampir tidak memberikan dampak yang signifikan untuk mengatasi masalah ini.
Pertanyaan yang dilontarkan oleh Luluk kepada mantan Gubernur Jatim memang sudah selayaknya dimintai pertanggungjawaban. Mengingat Pulau Madura juga masih masuk Wilayah Administrasi Jawa Timur.
Pulau Madura, yang penduduknya berjumlah 4 juta memilik hak yang sama sebagaimana wilayah lain di Jawa Timur. Namun semua itu hampir tidak terlihat ketika kesenjangan sosial di Madura masih terasa sangat kuat.
Menurut pengakuan Khofifah, selama menjabat Gubernur Jatim, ia mengaku telah banyak membangun infrastruktur pelabuhan di beberapa titik di Madura, utamanya di Kepulauan Sumenep.
Khofifah juga menegaskan bahwa dirinya bersama Pemprov Jatim sempat menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat Madura kepulauan yang mengalami kekeringan saat musim kemarau.
Baca terus konten-konten artikel, berita dan opini menarik lainnya hanya di katamadura.com
3 pemikiran pada “Debat Pilgub : Luluk Sebut Masyarakat Madura Termarjinalkan”