Pada 1824, ia bahkan mengutus putranya, Pangeran Suryo Adiningrat, memimpin ribuan pasukan dalam Perang Bone yang berakhir dengan kemenangan.
Sultan Abdul Kadirun dikenang sebagai pemimpin tangguh, ahli strategi, sekaligus penguasa yang mengharumkan nama Bangkalan lewat kekuatan militernya, meski tak lepas dari politik adu domba Belanda.