Bangkalan – Penasehat Dewan Koperasi Indonesia, Sri Untari Bisowarno, turut menghadiri acara launching Koperasi Merah Putih (KMP) yang sekaligus memperingati Hari Koperasi ke-78 di Gedung Serbaguna Rato Ebuh, Rabu (16/7).
Dalam sambutannya, Sri Untari menekankan pentingnya KMP sebagai instrumen penggerak ekonomi kerakyatan, terutama dalam pengentasan kemiskinan.
“Koperasi Merah Putih ini harus bisa dijalankan secara serius dan konsisten. Alhamdulillah, Kabupaten Bangkalan termasuk yang cepat dalam melaksanakan inisiatif ini. Saya sangat mengapresiasi sinergi antara pemerintah daerah, Dinas Koperasi, dan Dekopinda,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan komitmennya untuk mendampingi langsung pengembangan koperasi ini.
“Karena ini barang baru, saya akan ikut mendampingi dan memberikan masukan. Saya sendiri masih aktif di koperasi dan memiliki lembaga yang bisa membantu dari sisi pendampingan,” jelasnya.
Sebagai Penasehat Dewan Pengawas, Sri Untari menyoroti tiga poin penting yang harus diperkuat dalam pengelolaan koperasi: peningkatan kapasitas SDM, integritas pengurus, dan kemampuan bisnis.
“Pengurus koperasi harus jujur, punya waktu, dan mau belajar. Administrasi harus rapi, dan pengelolaan bisnisnya harus transparan dan akuntabel,” tegasnya.
Ia mencontohkan pentingnya transparansi dalam praktik operasional seperti pembelian dan penjualan pupuk.
“Kalau beli 1 ton pupuk, ya dicatat 1 ton. Jangan sampai ada manipulasi data yang bisa merugikan koperasi,” katanya.
Wanita yang juga menjabat sebagai ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur itu menekankan peran koperasi dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur.