Banyak pemain muda yang masih mencari bentuk permainan terbaik mereka, sementara veteran tidak selalu dapat menunjukkan performa yang diharapkan.
Shin harus melakukan pemilihan pemain yang tidak hanya berdasarkan potensi, tetapi juga pengalaman di level internasional, agar tim dapat tampil lebih stabil dalam setiap pertandingan.
4. Strategi Serangan yang Terbaca
Dalam beberapa laga, terlihat bahwa strategi serangan timnas mudah terbaca oleh lawan. Penggunaan taktik yang monoton membuat lawan lebih siap menghadapi serangan.
Pelatih perlu mengembangkan variasi serangan agar timnas dapat menciptakan lebih banyak peluang dan mengejutkan lawan.
Kreativitas dalam permainan harus didorong, sehingga pemain merasa lebih bebas untuk mengeksplorasi taktik yang berbeda.
5. Mentalitas Pemain
Mentalitas pemain juga berperan penting dalam setiap pertandingan. Kekalahan yang beruntun dapat menurunkan rasa percaya diri tim, dan hal ini terlihat dari performa di lapangan.
Pelatih harus fokus pada penguatan mental pemain agar mereka tetap optimis dan percaya pada kemampuan tim.
Latihan mental dan psikologis dapat menjadi bagian dari persiapan, membantu pemain untuk tetap tenang dalam situasi tekanan.
Kesimpulan
Kekalahan Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong menyoroti beberapa isu fundamental yang perlu segera diatasi. Dari masalah komunikasi hingga pemilihan pemain yang tidak konsisten, semua faktor ini saling berkaitan dan berkontribusi pada hasil buruk.
Untuk membangun tim yang kompetitif, penting bagi pelatih untuk menetapkan strategi yang jelas, mengembangkan mentalitas positif, dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa setiap pemain.
Satu pemikiran pada “Lima Faktor Utama Timnas Indonesia Kalah vs Timnas China: Eksperimen Strategi Shin Tae-yong”