Tantangan utama muncul di lapangan: akses terhadap modal seringkali lebih sulit bagi perempuan, keterbatasan pelatihan teknis menjaga kualitas lingkungan masih kurang, dan stereotip bahwa urusan lingkungan adalah “urusan laki-laki” masih melekat kuat.
Ini bermakna bahwa advokasi perempuan dalam ekonomi hijau harus menjadi strategi yang menyentuh akar.
Penulis: Mufidatul Ulum Ketua Kopri PMII Cabang Bangkalan