Bangkalan – Kerusakan jalan di Desa Lerpak, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 02 Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam (STAIDA) menghadirkan inovasi berbasis potensi lokal.
Melalui pemanfaatan minyak lantung, mahasiswa menawarkan alternatif bahan aspal dan solar untuk mendukung perbaikan infrastruktur desa.
Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan selama sepekan, mahasiswa KKN menemukan sekitar 80 persen ruas jalan di Desa Lerpak dalam kondisi rusak dan belum tersentuh perbaikan.
Kondisi tersebut dinilai menghambat aktivitas masyarakat serta membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Mahasiswa memperoleh informasi dari pemerintah desa bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala utama perbaikan jalan.
Pembangunan infrastruktur jalan diperkirakan baru dapat direalisasikan dalam beberapa tahun ke depan.
Koordinator Desa KKN Kelompok 02 STAIDA, Ianatussoleh, mengatakan inovasi tersebut berangkat dari keinginan mahasiswa untuk berkontribusi langsung dalam menyelesaikan persoalan desa.
“Kami berupaya memanfaatkan potensi lokal yang tersedia, salah satunya minyak lantung, agar dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat,” ujarnya.
Selama ini, minyak lantung dikenal masyarakat sebagai bahan pernis kayu, obat luka, dan minyak urut. Melalui program KKN bertema Optimalisasi Potensi Lokal dengan Melibatkan Masyarakat, mahasiswa berupaya mengembangkan pemanfaatan minyak lantung sebagai bahan pendukung infrastruktur.
Pengolahan minyak lantung dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat setelah memperoleh izin dari keluarga Muhammad Rosul sebagai pemilik sumber minyak. Sejumlah warga, termasuk Muhammad Rosul dan Sakrani, turut serta dalam proses produksi.






