Jual-beli Sapi jadi Iklim Ekonomi yang Melegenda di Madura

Sapi
Pasar sapi di Kabupaten Sumenep,Madura (Foto: Ahmad Rahman/detikcom)

Madura – Hewan ternak sapi menjadi primadona transaksi ekonomi hampir di seluruh pasar tradisonal di Pulau Madura. Masyarakat Madura dikenal sangat gigih dalam bekerja, pulau yang terbagi empat kabupaten tersebut memiliki ragam tradisi dan budaya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Timur 2023, Jumlah penduduk masyarakat Madura adalah 4,1 juta Jiwa. Selain bisnis usaha hewan ternak sapi, di Madura juga terdapat iklim ekonomi yang lain seperti Garam, Tembakau, dan Pasir batu.

Sapi sejak dahulu hidup berdampingan dengan masyarakat Madura, selain diperjual-belikan, Sapi juga dimanfaatkan membantu masyarakat dalam keperluan bertani di sawah.

Tidak hanya menjadi hewan ternak yang dimanfaatkan di sektor pertanian, Sapi juga memiliki kedudukan tradisional yang sangat populer dan tetap dilestarikan hingga kini oleh masyarakat Madura, yakni Karapan Sapi.

Karapan Sapi adalah sebuah kontestasi atau perlombaan adu kecepatan berlari sapi di arena yang telah dipersiapkan sebelumnya, biasanya berlokasi di lapangan luas.

Sapi Madura memiliki potensi geografis yang cocok untuk tumbuh dan berkembang di Madura, dan seharusnya dapat memperkuat rasa bangga masyarakat Madura terhadap sapi tersebut melalui hubungan yang erat dengan kehidupan sosial ekonomi mereka.

Tidak hanya menjadi aset yang berharga bagi masyarakat Madura, Potensi besar sapi Madura dapat dikembangkan dalam berbagai aspek, seperti pembiakan, pencatatan data, manajemen pakan, pabrik pakan, aspek sosial ekonomi, hingga pengolahan produk turunannya.

Baca Juga !  Pasangan Nomor 2 Bangkalan Ajukan Gugatan ke MK, Soroti Pelanggaran Demokrasi

Iklim Ekonomi Hewan Ternak Sapi di Madura

Perputaran masyarakat Madura memang tidak hanya jual-beli hewan ternak seperti sapi, melainkan juga ada yang lain seperti Tembakau, Garam, dan yang terbaru adalah pasir batu.

Namun, bisnis jual-beli sapi merupakan iklim ekonomi yang telah ada sejak dulu dan sudah pasti banyak ditemukan di setiap Kabupaten di Madura.

Dengan gaya transaksi yang juga masih dijaga secara tradisional, praktik jual-beli ini masih menjadi primadona disebagian besar masyarakat Madura.

Berita lainnya !

Bagikan:

Tinggalkan komentar