Siapa Bilang Orang Madura Cuma Jagoan di Laut? Lihat Abdul Halim, Jagoan Udara Kita!

Halim Perdanakusuma

Siapa yang tidak kenal dengan sosok Abdul Halim Perdanakusuma? Ah, mungkin banyak juga yang tidak tahu. Tenang saja, ini bukan pelajaran sejarah yang berat. Tapi tahukah Anda bahwa pahlawan yang namanya diabadikan menjadi nama bandara di Jakarta ini adalah putra asli Madura? Ya, Abdul Halim Perdanakusuma lahir di Sampang, Madura.

Dan tahukah Anda, beliau bukan jagoan laut seperti stereotip yang sering dilekatkan pada orang Madura. Oh tidak, Abdul Halim adalah jagoan udara!

Lho, orang Madura kok di udara? Bukannya biasanya naik perahu, bawa sapi, atau jual sate? Eits, jangan salah! Kalau orang Madura bisa berlayar menantang ombak di lautan, ya pasti bisa juga menaklukkan langit! Abdul Halim membuktikannya, bahkan dia bukan hanya sekadar terbang di langit Indonesia, tapi juga ikut terbang di atas langit Eropa.

Jadi, kalau Anda masih berpikir orang Madura cuma ahli di perairan, lihatlah Abdul Halim yang menghajar Nazi di Jerman dari ketinggian!

Anak Sampang yang Merambah Langit Eropa

Coba bayangkan, anak seorang patih dari Sampang ini memulai hidupnya seperti anak-anak Madura lainnya. Polos, sederhana, tapi penuh ambisi. Halim kecil, yang mulanya menempuh pendidikan di sekolah lokal, tiba-tiba sudah ada di Angkatan Udara Kerajaan Inggris. Bukan main-main, lho. Orang Madura ini ikut terlibat dalam Perang Dunia II! Saat itu, Jepang sudah keburu menguasai Hindia Belanda, dan Halim terpaksa kabur ke Australia. Dari situ, dia bergabung dengan Royal Air Force (RAF). Betul, tentara udara Inggris!

Baca Juga !  Senam Sehat Partai Golkar, Momentum Konsolidasi untuk Pilkada Bangkalan

Dan jangan kira Halim hanya pelengkap penderita di RAF. Dia jadi navigator di pesawat tempur, terlibat dalam 44 misi penerbangan, dan diberi julukan “The Black Mascot” oleh rekan-rekannya. Jangan bayangkan maskot hitam ini seperti patung sapi Madura di festival karapan sapi, ya. Ini artinya Halim dianggap sebagai pembawa keberuntungan, karena setiap kali dia ikut misi, pesawat yang dia awaki selalu pulang dengan selamat. Ya, orang Madura ini bukan cuma tahan banting di laut, tapi juga di udara!

Pulang Kampung Malah Dicurigai, Nasib Orang Hebat!

Setelah puas menghajar Nazi di Eropa, Abdul Halim akhirnya pulang ke tanah air. Tapi alih-alih disambut bak pahlawan, apa yang terjadi? Dia malah dicap penghianat. Lho, kok bisa? Ya, orang-orang Indonesia waktu itu mungkin belum paham, mereka melihat Halim sebagai perwira yang bekerja untuk Belanda dan Inggris. Alhasil, Halim malah dipenjara di Kediri. Ironis, bukan? Pahlawan yang justru sudah berjuang di luar negeri malah dicurigai oleh bangsanya sendiri.

Bayangkan saja, seorang putra Madura yang sudah bertarung melawan tentara fasis Nazi, malah diperlakukan seperti musuh di negaranya sendiri. Seandainya waktu itu ada koran online seperti sekarang, judul beritanya mungkin akan berbunyi: “Pahlawan Madura, Ditangkap karena Dicurigai Kolaborator!” Untungnya, Menteri Pertahanan waktu itu, Amir Syarifuddin, menyadari kesalahan ini dan segera membebaskannya.

Baca Juga !  Cerita Sinwani dan Angkringan Kopi nya

Membangun Angkatan Udara Indonesia dari Sumatera, Bukan dari Madura!

Setelah bebas, Halim tidak patah semangat. Dia diajak oleh Soerjadi Soerjadarma untuk bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (cikal bakal TNI). Kalau orang lain mungkin sudah mundur, Halim justru bangkit lagi, seperti sapi yang pantang menyerah di arena karapan. Dia membantu membangun Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI), bergabung dengan legenda-legenda lain seperti Abdulrahman Saleh dan Adisucipto.

Tapi apa yang dilakukan Halim di Sumatera? Jangan kira dia hanya duduk manis. Dengan segala pengalaman dan semangat juangnya, Halim memimpin misi udara penting melawan Belanda. Dia juga berhasil membangun koneksi perdagangan dengan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Singapura. Hebatnya lagi, Halim menggandeng rakyat Sumatera untuk menyumbang emas demi membeli pesawat tempur bagi AURI. Lho, kok bukan orang Madura yang diajak patungan? Ya, mungkin orang Madura waktu itu sudah sibuk jualan sate.

Berita lainnya !

Bagikan:

2 pemikiran pada “Siapa Bilang Orang Madura Cuma Jagoan di Laut? Lihat Abdul Halim, Jagoan Udara Kita!”

  1. Ping-balik: Cagub Nomer Urut 01 targetkan 70 Persen di Bangkalan - KATAMADURA.com
  2. Ping-balik: Lezatnya Sate Khas Madura Mas Har: Sensasi Sate Autentik yang Bikin Ketagihan di Kota Medan! - KATAMADURA.com

Tinggalkan komentar